Ketahuilah Jenis-jenis dari Agile

Dibuat oleh : Operator (463 hari yang lalu)

Ketahuilah Jenis-jenis dari Agile

Jenis-Jenis Agile
Jika agile merupakan jalan untuk menuju sebuah efisiensi produk, jadi apa sajakah langkah yang bisa kita pilih saat perjalanan itu?

Scaled agile framework (SAFe)

Jenis yang pertama yaitu SAFe. Dilihat dengan kompleksitas birokrasi pada pengambilan keputusan, SAFe menawarkan shortcut dalam lambatnya perumusan pada kebijakan.

Dengan pemanfaatan pada SAFe, kebutuhan divisi yang awalnya perlu untuk menunggu match dengan divisi lain bisa terpenuhi dengan segera. Hal tersebut karena SAFe memangkas waktu untuk menunggu koordinasi lebih intens antara setiap divisi, dan menghasilkan keputusan yang integratif serta cepat.

Scrum

Scrum merupakan cara kerja yang dapat memungkinkan satu tim untuk fokus pada pengembangan aspek tertentu. Alih-alih  membebani tim itu dengan beberapa tugas sekaligus, scrum membuat satu tim tersebut untuk fokus pada pekerjaan utamanya.

Contoh agile yaitu satu tim yang diberi tugas untuk membuat fitur game X di aplikasi belanja online. Penugasan tersebut disebut juga dengan sprint. Sprint lain bisa diberikan pada tim selanjutnya dan sesuai dengan kebutuhan dari perusahaan.

Kanban

Dengan menggunakan sebuah papan, baik virtual maupun nyata, kanban merupakan satu metode yang mengandalkan penggunaan informasi secafa bersama. Di kanban board, terdapat tiga bagian pokok, diantaranya yaitu rencana kerja, proyek yang tengah dikerjakan serta proyek terselesaikan. Penggunaan metode dari kanban cukup efektif sebagai proses tracking dari pekerjaan.

Lean software development (LSD)

Lean software development merupakan cara supaya perusahaan bisa meminimalkan biaya, namun responsif pada kebutuhan pasar.

LSD bisa memungkinkan suatu perusahaan membuat produk sederhana supaya menekan sumber daya. Pada sisi lainnya, perusahaan tetap akan memasang  telinga tentang apa yang konsumen inginkan. Produk awal tidak perlu memakan sumber daya yang besar dikarenakan untuk menghindari penyediaan fitur yang tidak dibutuhkan.

Crystal methodology

Crystal methodology merupakan sebuah variasi pengembangan produk yang menggunakan kondisi tim dengan pertimbangan utama. Pengembangan potensi tim jadi fokus utamanya melalui tetap dengan mendapat sebuah saran pengembangan dari ahli.

Prinsip dalam metode agile merupakan reflektif improvement yang artinya seberapa buruk itu hasil produk, pasti ada yang bisa diperbaiki oleh tim kerja.

Extreme programming (XP)

Beda dengan crystal methodology, pengembangan software pada metode XP ini berfokus dengan proses teknis. Semua anggota tim “dipaksa” untuk berada di kapasitas tertentu supaya menyelesaikan dari tugasnya yang secara efisien. Setelah software telah melewati uji coba, perbaikan dilakukan untuk penyempurnaan.

Dynamic systems development method (DSDM)

Metode dari DSDM melihat kebermanfaatan produk didalam pasar. Langkah krusialnya merupakan purwarupa yang harus dipahami dengan baik mulai dari awal supaya tim mempunyai gagasan yang seragam selama pengerjaan.

Setelah tim mempunyai gagasan yang sama yang sebagai pondasinya, maka kualitas pada produk yang siap pakai pun juga harus dirumuskan serta disepakati sebelum proyek tersebut dimulai.

Feature driven development (FDD)

Dan terakhir, yang termasuk pada agile methodology yaitu feature driven development. Mirip seperti scrum yang memungkinkan satuan tim dengan mengerjakan satu fitur spesifik, FDD pun juga memiliki target yang berskala kecil.

Yang menjadi pembedanya, FDD mempunyai tenggat waktu yang lebih pendek daripada scrum. Namun apakah tim mampu untuk mengerjakan tugas dengan waktu yang lebih sempit? Nah, pada FDD ini, tim akan mengerjakan satu fitur dengan cakupan lebih sempit daripada target kerja dari scrum.

Baca juga Ini Dia Perangkat Dalam di Jaringan Topologi Hybrid

Kategori : Pelatihan

PT. Harmoni Kreasi Digital
© 2022 Talenta Muda